Para peneliti dari Balai Arkeologi Denpasar telah
menemukan sepotong dasar bangunan dengan panjang 11 meter di lahan milik
Pesraman Ida Resi Pujangga Wisnawa Ganda Kusuma di Banjar Saka, Desa
Penatih, Denpasar.
Bangunan ini ditemukan sebulan lalu,
oleh tukang yang hendak mengerjakan proyek pembuatan resapan air.
Pekerja menemukan batu padas dalam ukuran tidak pada umumnya digunakan
sebagai bahan bangunan. Yakni 40cmx40cmx1meter. Ada 22 bongkah batu
serta belasan lainnya menempel di tanah, tersusun dalam dua tumpukan.
Peneliti Wayan Suantika menduga kuat penemuan tersebut adalah bakal
candi. Sedangkan susunan batu padas yang sudah ditemukan kini merupakan
sisi timur dasar candi. "Diyakinkan adalah sisi timur, melihat dari
pelipit mistar dan bingkai sisi genta," kata Suantika Selasa 23 Oktober
2012.
Pada sisi tersebut, Suantika juga menunjukkan
adalanya bahan pelapis atau lepa pada bagian luar batu. Sedangkan pada
sisi seberangnya, lepa ini tidak ditemukan.
Ini pula yang turut menguatkan bahwa situs kali ini adalah dasar bagian timur candi.
Menurut Suantika dasar candi dibangun dengan teknologi yang canggih.
Ini melihat dari bentuk dan susunan batu padas. "Dengan ukuran batu
padas sebesar ini, sangat sulit untuk menyusunnya. Teknologi penyusunan
batu ini kurang lebih sama dengan Candi Prambanan," ujar dia.
Bentuk
dasar bangunan ini mirip dengan bentuk candi di Jawa Tengah dan Jawa
Timur. Suantika menegaskan, pengerjaan yang telah dilakukan sejak 18
Oktober 2012 ini belum selesai. Dan dipastikan, panjang dasar bangunan
akan melewati angka 11 meter.
Untuk itu, dia yakin bahwa
ini adalah situs terluas di Bali. Sebelumnya, juga ditemukan situs
Candi Wasan di Gianyar, dengan panjang total 11 meter dan luas 10 meter.
Suantika tidak berani memerkirakan ukuran candi secara keseluruhan.
Yang jelas, melihat dari bentuk dasar bangunan serta tradisi penggunaan
lepa, diperkirakan bangunan ini dibuat pada abad ke-14. "Bangunan candi
mulai abad ke-15 sudah seperti pura saat ini. Sehingga saya perkirakan
sekitar abad ke-14," ujar Suantika.<KETUT EFRATA>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar